Apa Itu Reksadana Mandiri Bank Syariah Mandiri? Ini Penjelasannya!
Salah satu investasi yang mudah dilakukan dan punya risiko kecil itu adalah investasi Reksadana. Modal untuk memulai investasi reksadana pun terbilang kecil. Kamu bisa memulainya dengan modal Rp 100 ribu aja.
Nah produk investasi yang satu ini juga ada reksadana syariah. Sebenarnya kami tidak perlu menjelaskan lagi mengenai pengertian reksadana syariah secara umum, karena sudah pernah membahasnya di artikel sebelumnya. Untuk kali ini Bibit akan membahas produk investasi reksadana syariah dari Bank Syariah Mandiri.
Legalitas Reksadana Syariah Bank Syariah Mandiri
Kamu merasa ragu dengan legalitas reksadana syariah Bank Syariah Mandiri? Tenang, kamu nggak perlu khawatir jika ingin berinvestasi reksadana syariah di BSM, karena sudah memiliki legalitas yang jelasan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dari OJK dhi. BAPEPAM-LK berdasarkan Surat Tanda Terdaftar Sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana №25/BL/STTD/APERD/2007 tanggal 24 April 2007.
Mungkin kamu bertanya-tanya, sebenarnya bedanya Reksadana Syariah dari Bank Syariah Mandiri dengan Reksadana Konvensional dari Bank Mandiri itu apa? Yuk, simak perbedaannya pada tabel di bawah ini!
Jadi dari prinsip tata kelolanya saja sudah berbeda. Reksadana syariah benar-benar dikelola dengan prinsip syariah dan diawasi oleh DPS.
Jenis Reksadana Syariah Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri memiliki beberapa jenis reksadana syariah yang bisa digunakan, yaitu:
- Reksadana Syariah Pendapatan Tetap
Ini merupakan reksadana yang mana memiliki investasi paling sedikit yaitu 80% dari nilai aktiva bersih. Dan berbentuk efek syariah berpendapatan tetap.
2. Reksadana Syariah Pasar Uang
Merupakan reksadana menggunakan instrumen pasar uang syariah dalam negeri. Dan bisa juga dari efek syariah berpendapatan tetap tetapi yang memiliki jangka waktu atau sisa jatuh tempo tidak lebih dari setahun.
3. Reksadana Syariah Campuran
Reksadana ini menempatkan investasi secara menyebar pada instrumen saham, sukuk, dan pasar uang. Return reksadana campuran biasanya berada di tengah-tengah antara saham dan pendapatan Tetap. Risikonya pun berada di antara kedua instrumen tersebut.
Perlu diingat bahwa reksadana ini memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan pendapatan tetap, sehingga sebaiknya digunakan untuk target tujuan keuangan menengah (3–5 tahun).
4. Reksadana Syariah Saham
Reksadana ini menanamkan sebagian besar investasinya pada instrumen saham yang termasuk ke dalam saham syariah. Pada umumnya, 80 persen dana kelolaan akan ditempatkan di saham, serta maksimal 20 persen akan ditempatkan pada instrumen pasar uang berbasis syariah.
Imbal hasil (return) reksadana ini termasuk yang paling tinggi, rata — rata di atas 10 persen sampai dengan 20 per tahun. Namun, return yang tinggi tersebut diiringi dengan risiko yang tinggi pula. Oleh sebab itu, Reksadana syariah saham lebih cocok untuk kamu yang punya target keuangan yang ingin dicapai dalam waktu 5 tahun atau lebih.
Apakah kamu sudah siap untuk investasi reksadana syariah dari Bank Syariah Mandiri? Di aplikasi Bibit, kamu bisa memilih berbagai produk investasi reksadana syariah terbaik tapi sebelumnya kamu harus mengaktifkan Preferensi Syariah terlebih dahulu. Fitur ini berfungsi supaya aplikasi Bibit hanya menampilkan reksadana syariah saja. Reksadana non syariah akan di-hide ketika kamu mengaktifkan fitur ini. Setelah Preferensi Syariah diaktifkan, maka aplikasi Bibit hanya akan menampilkan reksadana syariah saja. Reksadana non syariah tidak akan ditampilkan di aplikasi Bibit. Yuk, mulai investasimu sekarang di Bibit!