Apa Pilihanmu? Lebih Baik Beli Reksadana di Bibit Saat Naik atau Turun?!

Bibit.id
2 min readOct 30, 2021

--

Reksadana, seperti halnya instrumen investasi yang lain, bersifat fluktuatif. Sifat ini sudah menjadi rahasia umum, terutama untuk reksadana saham yang terkenal sangat fluid. Bisa tiba-tiba naik secara signifikan, begitu pula sebaliknya, bisa terjun bebas akibat faktor eksternal seperti peristiwa sosial, politik, dan ekonomi yang besar.

Banyak yang meyakini bahwa saat reksadana turun, kita semua tidak perlu khawatir. Pasalnya, investasi reksadana di tangan Manajer Investasi terbaik dan kredibel, lama-lama akan naik kembali. Maka tak heran, para expert menyarankan bahwa lebih baik beli reksadana saat turun.

Lalu, sebagai investor reksadana di Bibit, lebih baik beli reksadana di Bibit saat naik atau turun?

Kembali saat reksadana turun yang bisa dianggap diskon. Tahu apa penyebabnya? Tidak lain dan tidak bukan karena unit reksadana bisa didapatkan dengan harga lebih murah. Logikanya sederhana, apabila reksadana yang didapatkan dengan harga murah tersebut naik, keuntungan bisa berlipat-lipat. Benarkah demikian?

Benar! Tidak ada yang salah. Itu sudah menjadi strategi para investor dan trader di seluruh dunia, di pasar bursa.

Namun, yang perlu kamu ingat, tidak ada yang tahu pasti kapan reksadana turun. Memprediksi reksadana turun lebih sulit dibanding memprediksi reksadana naik. Jadi, kalau di antara kamu ada yang masih bingung memilih apakah lebih baik beli reksadana di Bibit saat naik atau turun? Begini tipsnya.

Konsisten Nabung Rutin

Nabung rutin termasuk implementasi dari strategi Dollar Cost Averaging (DCA) dan Rupiah Cost Averaging (RCA). Strategi ini yaitu investasi tanpa memedulikan nilai reksadana naik atau tidak karena tujuan investasi seorang investor adalah jangka panjang. Dengan keyakinan bahwa nilai reksadana bakal naik seiring berjalannya waktu, DCA dan RCA layak menjadi salah satu senjata untuk dapat cuan. Di Bibit, kamu bisa lebih mudah nabung rutin menggunakan fitur dengan nama yang sama. Baca di sini: Cara sukses investasi reksadana di Bibit dengan strategi nabung rutin

Beli Sekali dalam Jumlah Besar

Strategi ini dikenal dengan lump sum. Kalau punya dana besar dan ingin investasi tidak rutin, bisa menggunakan cara ini. Walau begitu, beli reksadana saat turun dan naik tidak begitu relevan di sini. Sebabnya, bukan hal itu yang penting, melainkan kredibilitas Manajer Investasi yang mengeluarkan produk reksadana tersebut. Ingat, kamu beli reksadana dalam jumlah besar. Memilih Manajer Investasi dan produk reksadana yang tepat, itu paling penting. Baca di sini: Daftar Manajer Investasi Terbaik 2021

Dengan cara ini, kamu dapat mengamankan danamu sekaligus dapat cuan karena beberapa reksadana, seperti reksadana pasar uang nyaris tidak pernah mengalami penurunan.

Jadi, mau masuk tim yang mana nih? Tim yang lebih baik beli reksadana di aplikasi Bibit saat naik atau turun?

Sebenarnya, tidak ada yang salah baik itu beli reksadana saat turun maupun naik. Dua cara ini bisa mengantarkan kita semua pada keuntungan dengan cara berbeda. Satu hal yang harus diingat, sebelum investasi reksadana tentukan tujuan investasi sebagai komitmen akan investasi dengan serius, ya.

--

--

Bibit.id

Investasi Reksadana Untuk Pemula. Terdaftar dan diawasi oleh OJK. Download: https://bibit.app.link/medium